Indeks

Pertumbuhan Ekonomi NTB Anjlok Gegara Tambang, Bikin Kaget Mendagri

Pojok NTB – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan keprihatinannya atas penurunan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tercatat minus 1,47 persen. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Hotel Lombok Raya.

“NTB yang selama saya tahu tidak pernah mengalami pertumbuhan negatif, kini minus 1,47 persen. Hanya ada dua provinsi yang mengalami pertumbuhan minus, dan NTB salah satunya. Saya mohon maaf, ini harus saya sampaikan Pak Gubernur, meskipun ini bukan sepenuhnya kesalahan Bapak,” ujar Tito dalam sambutannya.

Menurut Tito, penyebab utama menurunnya pertumbuhan ekonomi NTB adalah tingginya ketergantungan terhadap sektor pertambangan. Penutupan sementara smelter di Sumbawa akibat tidak bisa mengekspor konsentrat, berdampak signifikan terhadap angka pertumbuhan daerah.

“Ketergantungan NTB terhadap sektor tambang sangat tinggi. Ketika smelter di Sumbawa ditutup karena tidak bisa ekspor konsentrat, langsung berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” jelasnya.

Ia pun mendorong pemerintah daerah untuk mulai mendorong diversifikasi ekonomi agar tidak terlalu bergantung pada satu sektor saja.

Exit mobile version