Pojok NTB — Sebuah video memperlihatkan aksi Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin alias Haji Iron, ‘mengusir’ seorang pemandu wisata asal Lombok Tengah di perairan Teluk Ekas, Lombok Timur, viral di media sosial.
Peristiwa itu terjadi setelah Haji Iron menghadiri Rapat Koordinasi Pelaku Wisata Blue Zone Tourism di kawasan tersebut. Dalam rapat itu, Haji Iron mendengar berbagai keluhan pegiat wisata lokal terkait keberadaan guide dari luar daerah yang dianggap mengganggu harmoni usaha pariwisata lokal.
Tak lama usai rapat, Bupati yang juga politisi Partai Gerindra itu langsung turun ke laut untuk mengecek kondisi lapangan. Saat berada di atas perahu bersama rombongan, ia berpapasan dengan salah satu guide yang sedang memarkirkan perahunya di spot surfing favorit para wisatawan.
Momen itulah yang kemudian terekam kamera.
“Kamu dari Lombok Tengah ya? Kenapa kamu parkir di sini? Mana tamumu? Bawa tamumu pulang. Ndak boleh lagi ke sini. Berangkat sana, jalan!” ucap Haji Iron tegas.
Tak berhenti di situ, Bupati menegaskan bahwa larangan itu berlaku untuk semua guide luar daerah yang beroperasi di Teluk Ekas.
“Bilang sama teman-teman kamu, sekarang tidak boleh lagi ke sini. Ini kamu berhadapan dengan pemerintah, bukan kepala desa. Saya yang langsung turun ini,” lanjutnya.
Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok @HWLOTIM1. Dalam waktu singkat, unggahan itu dibanjiri komentar pro dan kontra dari netizen.
Beberapa mendukung langkah tegas Bupati untuk melindungi pelaku wisata lokal. Namun banyak pula yang mengecam tindakan itu.
“Laut milik kita bersama Pak Bupati, bukan cuma punya orang Ekas saja,” komentar salah satu netizen bernama @kosmos.
Aksi Bupati Iron ini memantik diskusi publik terkait hak pengelolaan kawasan wisata laut dan batas-batas kewenangan pemerintah daerah dalam mengatur aktivitas wisata, terutama di wilayah yang menjadi destinasi bersama masyarakat NTB.
