Pemprov NTB Prihatin Maraknya Remaja Terlibat Open BO, Keluarga Jadi Kunci Pencegahan

Pojok NTB – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyampaikan keprihatinan mendalam terkait fenomena remaja yang diduga terlibat dalam praktik open booking out (open BO). Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) NTB, Yusron Hadi, menekankan pentingnya peran keluarga dan pendidikan moral sebagai benteng utama bagi generasi muda.

“Hal itu jelas tidak sesuai dengan ajaran agama dan moral. Kita sangat menyayangkan jika memang praktik seperti ini marak terjadi di kalangan remaja,” ujar Yusron saat dimintai tanggapan, Selasa (20/5/2025).

Ia menghimbau para muda-mudi NTB agar tidak terjebak dalam praktik menyimpang yang dapat merusak masa depan mereka. Menurutnya, penggunaan media sosial secara berlebihan tanpa pengawasan menjadi salah satu pintu masuk godaan yang menjerumuskan.

“Kita menghimbau agar anak-anak kita bijak dalam menggunakan media sosial, jangan sampai terjerumus ke hal-hal negatif seperti ini,” tegasnya.

Yusron juga menambahkan bahwa Pemprov NTB akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Sosial serta lembaga perlindungan perempuan dan anak, guna mencegah kasus serupa terus berkembang.

“Kita punya lembaga yang bisa bergerak untuk pencegahan, tapi kunci utamanya tetap ada pada keluarga. Pendidikan keluarga adalah fondasi utama,” tambahnya.

Ia berharap seluruh elemen masyarakat, khususnya para orang tua, lebih aktif dalam membina dan mengawasi anak-anak mereka, terutama dalam penggunaan teknologi dan media sosial yang rawan disalahgunakan.

Jika Anda ingin versi yang lebih tajam untuk berita opini atau investigasi, saya bisa bantu modifikasi lebih lanjut.