Kekerasan Seksual Tinggi di NTB, LPSDM: Masyarakat Minim Edukasi Gender dan Seksualitas

Ilustrasi pelecehan (pixabay.com)
Ilustrasi pelecehan (pixabay.com)

Pojok NTB – Tingginya kasus kekerasan seksual di Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menjadi sorotan. Direktur LPSDM NTB, Mba Ririn, menilai persoalan ini tidak bisa dilepaskan dari rendahnya pemahaman masyarakat terhadap isu gender dan pentingnya edukasi tentang kesehatan reproduksi.

“Kekerasan seksual di NTB tinggi karena pemahaman masyarakat, termasuk pelaku, masih minim terhadap perspektif gender dan kesetaraan,” tegas Mba Ririn, yang juga tergabung dalam aliansi perlindungan dan pemerhati perempuan dan anak NTB.

Ia menekankan bahwa edukasi seksual dan reproduksi masih dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat, padahal justru hal ini sangat penting untuk membangun kesadaran sejak dini.

“Penting ada edukasi soal kesehatan reproduksi dan seksual. Selama ini masih dianggap tabu, padahal ini adalah bentuk pendidikan dasar yang sangat dibutuhkan,” lanjutnya.

Menurutnya, upaya pencegahan kekerasan seksual harus dimulai dari akar—yakni edukasi yang menyasar seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak dan orang tua. Tanpa itu, angka kekerasan seksual sulit ditekan, bahkan bisa terus meningkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *