POJOKNTB.com — Seorang wisatawan asing asal Malaysia, bernama Rennie Bin Abdul Ghani, mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Rinjani melalui jalur ekstrem Torean. Insiden terjadi pada Sabtu 3 Mei 2025 sekitar pukul 13.00 WITA, ketika korban bersama rombongannya tengah menuruni jalur dari Danau Segara Anak menuju Desa Torean.
Menurut laporan dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Rennie diduga terpeleset dan terjatuh ke jurang sedalam sekitar 100 meter di area Banyu Urip, sebuah titik rawan dengan medan curam dan licin.
Proses evakuasi menjadi tantangan tersendiri karena kondisi tebing yang terjal serta sulit dijangkau tanpa peralatan mountaineering khusus.
Respons Cepat Tim SAR
Menindaklanjuti laporan tersebut, Kantor SAR Mataram segera mengerahkan tim rescue dari Pos SAR Kayangan dan Kantor SAR Mataram. Tim SAR gabungan terdiri dari berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, BTNGR, EMHC Rinjani, SAR Unit Lombok Timur, porter lokal, serta masyarakat setempat.
“Selanjutnya kami bergabung dengan TNI, Polri, BTNGR, EMHC Rinjani, SAR Unit Lombok Timur, porter, masyarakat setempat dan unsur terkait lainnya dalam melaksanakan operasi SAR,” ujar Lalu Muhammad Hilmi, Koordinator Pos SAR Kayangan.
Gunakan Teknologi Canggih dalam Operasi SAR
Dalam proses evakuasi, tim menggunakan peralatan canggih seperti drone thermal untuk deteksi korban, alat komunikasi, serta peralatan medis dan mountaineering untuk menjangkau lokasi jatuhnya korban.
“Upaya evakuasi saat ini sedang berlangsung, dan tim SAR gabungan berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai dan mengevakuasi korban dengan aman,” tambah Hilmi.
Pendakian Gunung Rinjani Perlu Kewaspadaan Ekstra
Insiden ini kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan saat melakukan pendakian Gunung Rinjani, terutama melalui jalur Torean yang dikenal ekstrem. Meski menawarkan keindahan alam luar biasa, jalur ini menuntut kesiapan fisik, perlengkapan memadai, serta pendamping berpengalaman bagi para pendaki, khususnya wisatawan mancanegara.