Pojok NTB – Gelaran MotoGP Mandalika 2025 kembali membawa dampak besar bagi perekonomian daerah. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir mengungkapkan bahwa nilai perputaran ekonomi selama penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok, NTB, mencapai angka fantastis — sekitar Rp4,8 triliun.
“Terakhir 4,8 triliun, mungkin Pak Gubernur bisa sampaikan yang lebih pasih di sini,” ujar Erick Thohir saat memberikan keterangan di Mandalika, Minggu (5/10/2025).
Erick menegaskan bahwa dampak ekonomi dari ajang balap motor dunia ini terasa sangat nyata di tingkat lokal. Tak hanya sektor perhotelan, tetapi juga UMKM, transportasi, dan pariwisata ikut menikmati lonjakan aktivitas ekonomi.
“Yang lebih kelihatan adalah dampaknya terhadap perekonomian. Yang lokal sangat nyata ya,” katanya.
Menurut Erick, efek MotoGP Mandalika tahun ini terasa hingga ke wilayah luar kawasan sirkuit. Tingkat hunian hotel melonjak tajam, bukan hanya di area Mandalika, tapi juga meluas ke Mataram (ring 2) dan Senggigi (ring 3).
“Kamar-kamar terpakai bukan hanya di Mandalika, tapi sampai ke Mataram dan Senggigi pun terdampak dengan okupansi tinggi dan harga yang lebih tinggi,” jelasnya.
Tak hanya itu, dukungan terhadap pelaku UMKM lokal juga meningkat signifikan. Jika sebelumnya hanya 60 pelaku usaha yang bisa ikut serta, kini jumlahnya bertambah menjadi lebih dari 120 UMKM yang terlibat langsung dalam event besar tersebut.
“Dari ekonomi atas sampai bawah semuanya terdampak. Ini momentum yang bagus,” tegas Erick Thohir, didampingi Direktur Utama Pertamina yang juga menegaskan pentingnya kolaborasi untuk memperkuat ekonomi lokal.
Dengan keberhasilan ini, MotoGP Mandalika kembali membuktikan dirinya bukan sekadar ajang balapan kelas dunia, tapi juga mesin penggerak ekonomi NTB dan Indonesia secara keseluruhan.













