Kekuatan Kolaborasi: ASN Muda NTB Bawa RS Mandalika Beranjak ke Era Digital

Pojok NTB – Rumah Sakit Mandalika Provinsi Nusa Tenggara Barat semakin menunjukkan kemajuan dalam peningkatan pelayanan publik melalui inovasi digital yang lahir dari keterbatasan. Inovasi bertajuk “SI MANDA PEKA BERDANSA” (Sistem Informasi Manajemen Terpadu Perencanaan, Keuangan, Aset, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) menjadi simbol lompatan besar menuju modernisasi manajemen rumah sakit. Gagasan ini dipelopori oleh Anugrah Fajar Fahrurazie, S.IP, M.Si, C.M.C., Kepala Bagian Tata Usaha RS Mandalika, yang juga beberapa waktu lalu berhasil meraih peringkat terbaik dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XI Tahun 2025.

Wawancara terkait inovasi ini dilakukan dalam Podcast “NTB Makmur Mendunia”, dipandu oleh Sekretaris Badan BPSDM Provinsi NTB, Lalu Wahyudi Adiguna, S.Pi, MM. Fajar menjelaskan bahwa inovasi tersebut muncul dari keresahan, keterbatasan SDM dan sistem administrasi manual di rumah sakit yang baru beroperasi selama tiga tahun.
“Kami memiliki SDM yang terbatas, seperti Kasubag Perencanaan Keuangan hanya memiliki satu bendahara dan satu staf untuk mengelola ribuan urusan aset. Hal ini menimbulkan kesenjangan antara perencanaan dan eksekusi belanja serta membuat pelaporan tidak efisien,” jelas Fajar.

Solusi Digital Berbasis Kolaborasi
Inovasi ini hadir sebagai solusi efisien untuk menyatukan proses perencanaan, belanja, distribusi, hingga pertanggungjawaban dalam satu sistem terpadu. Berkat kerja sama dan kekompakan tim, termasuk Sapoan Hadi, Kasubag Umum dan SDM dan Ali Mustofa, Kasubag Perencanaan dan keuangan serta tim internal rumah sakit, SI MANDA PEKA BERDANSA memiliki potensi untuk meminimalisir utang melalui digitalisasi dan dokumentasi yang lebih baik. Sistem ini juga menghadirkan dashboard digital untuk memantau seluruh aspek administrasi secara real-time.

Beberapa fitur utama yang mendukung lompatan digital ini meliputi:
Pengajuan Cuti Pegawai: Digitalisasi memudahkan pemantauan sisa cuti.
Kenaikan Gaji Berkala: Notifikasi otomatis kepada pegawai dan pimpinan.
Manajemen Diklat: Input kebutuhan pelatihan, pemetaan kompetensi pegawai, dan prioritas pembiayaan diklat.
Jadwal Shift Digital: Mengatur jadwal kerja dan mencegah pertukaran tanpa izin atasan.
Perencanaan dan Keuangan: Penyusunan RBA digital, kontrol belanja BLUD/APBD, validasi otomatis, monitoring realisasi anggaran, dan integrasi persuratan serta pengadaan.
Manajemen Aset: Inventarisasi digital, pelacakan status aset (lokasi, kondisi), jadwal pemeliharaan, notifikasi penghapusan atau perbaikan aset.
Dashboard Real-Time: Menampilkan capaian indikator program, serapan anggaran, kondisi aset, dan data SDM secara menyeluruh.
Integrasi SPJ: Mempermudah pembuatan dan pelaporan Surat Pertanggungjawaban dengan dokumentasi digital.
Database Kompetensi SDM: Rekaman kualifikasi, pelatihan, dan pengembangan pegawai secara terpusat.
Pengajuan dan Persetujuan Digital: Semua proses administrasi, mulai dari cuti, izin, hingga keuangan dilakukan secara online dengan alur persetujuan berjenjang.

Budaya Kekeluargaan untuk Pelayanan Optimal
Fajar menekankan bahwa meskipun fokus pada administrasi, sistem ini berdampak besar terhadap kualitas pelayanan pasien. Dengan kompetensi pegawai yang terstandar, pelayanan dapat lebih tepat sasaran dan maksimal.
“Kami membangun sistem ini dengan semangat gotong royong. Setiap ide lahir dari diskusi dan kerja sama erat tim kami. Budaya kekeluargaan inilah yang memungkinkan kami menghadirkan inovasi tanpa tambahan anggaran, murni dari kreativitas internal,” kata Fajar.

Menuju RS Bertipe B dan Benchmark Nasional
Proyek ini telah diuji coba, sedang dalam pelatihan bagi seluruh admin dan pengguna, dengan target operasional penuh tahun depan. Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) serta Surat Pertanggungjawaban (SPJ) kini berjalan secara digital, meningkatkan efisiensi, akurasi, dan akuntabilitas. Sistem ini juga mendukung pencanangan Zona Integritas dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di RS Mandalika.

Selain itu, RS Mandalika juga memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk komunikasi dengan pasien asing dan efisiensi administrasi persuratan.

Fajar berharap inovasi ini dapat diadopsi oleh OPD dan rumah sakit lainnya di NTB dan nasional.
“ASN adalah penggagas perubahan, jangan sampai tergerus oleh perubahan. Berikan keteladanan, karena setiap orang yang hadir dalam hidup adalah pembelajaran atau inspirasi. Teknologi adalah alat untuk memecahkan solusi, bukan tujuan,” pungkas Anugrah Fajar dalam podcast tersebut, menggarisbawahi pentingnya adaptasi digital dan kepemimpinan yang progresif di era sekarang.