Pojok NTB – Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII di Nusa Tenggara Barat (NTB) bukan hanya ajang olahraga, tetapi juga jadi motor penggerak ekonomi daerah. Event yang digelar Sabtu (26/07/2025) ini diperkirakan menghasilkan perputaran uang hingga Rp 800 miliar dan menciptakan hampir 10.000 lapangan kerja sementara.
Dampak paling nyata terasa di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), transportasi, akomodasi, hingga kuliner. Hotel dan penginapan di sekitar lokasi acara dilaporkan penuh sejak H-1, sementara permintaan layanan transportasi lokal meningkat drastis karena mobilitas peserta dan pengunjung dari seluruh Indonesia.
“Ini bukan hanya soal olahraga, tapi juga tentang bagaimana event nasional bisa menggerakkan ekonomi rakyat,” ujar salah satu pelaku UMKM di Mataram yang mengaku omzetnya melonjak hingga tiga kali lipat sejak FORNAS dibuka.
Tak hanya itu, sektor kuliner juga ikut panen. Dari warung makan tradisional hingga tenant kuliner modern, semuanya mengalami lonjakan pembeli. Bahkan, banyak pelaku usaha mengaku kewalahan memenuhi permintaan dalam tiga hari terakhir.
Menurut data sementara, sektor akomodasi menyumbang kontribusi sebesar Rp 30 miliar, makanan dan minuman Rp 21 miliar, transportasi lokal Rp 10 miliar, dan belanja oleh-oleh sekitar Rp 6 miliar.
Sekitar 90 persen kebutuhan logistik dan perlengkapan venue acara dipasok oleh pelaku usaha lokal NTB. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan lokal, tetapi juga menciptakan ratusan lapangan kerja baru secara temporer, mulai dari jasa katering, dekorasi, hingga pemandu wisata.
Pemerintah Provinsi NTB pun mengingatkan para pelaku usaha untuk tetap menjaga etika bisnis. “Jangan ambil untung berlebihan. Momentum ini bukan hanya soal hari ini, tapi tentang bagaimana menjaga kepercayaan dan kesinambungan ekonomi jangka panjang,” ujar seorang pejabat penyelenggara.
Dengan perpaduan antara semangat olahraga, kekayaan budaya, dan geliat ekonomi masyarakat, FORNAS VIII NTB 2025 tak hanya menjadi panggung nasional bagi para pegiat olahraga rekreasi, tetapi juga menjadi panggung promosi besar-besaran untuk produk lokal dan potensi wisata NTB.