Terinspirasi “Film Bidaah”, Mahasiswa UIN Mataram Lapor Kelakuan Bejat Dosen Bahasa Arab

Ilustrasi pelecehan (pixabay.com)
Ilustrasi pelecehan (pixabay.com)


Pojok NTB – Dunia akademik kembali diguncang oleh kasus kekerasan seksual. Seorang dosen mata kuliah Bahasa Arab di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram dilaporkan melakukan pencabulan terhadap mahasiswinya. Tak tanggung-tanggung, hingga saat ini teridentifikasi ada tujuh korban, namun angka ini diyakini belum mencerminkan jumlah sebenarnya.

Ketua Lembaga Bantuan Hukum Universitas Mataram (LBH UNRAM) mengungkapkan bahwa modus pelaku adalah dengan mencium dan memeluk korban di ruang sekretariat. Mirisnya, pelaku diduga menggunakan posisi kuasa untuk membungkam korban, dengan mengancam akan mencabut beasiswa Bidikmisi jika mereka menolak.

“Korban dibujuk agar menurut karena takut beasiswanya dicabut oleh pelaku. Ini bentuk kekerasan seksual yang memanfaatkan relasi kuasa secara keji,” ujar Ketua LBH UNRAM.

Namun dalam situasi penuh tekanan itu, secercah harapan muncul. Salah satu korban akhirnya memberanikan diri melapor, setelah mendapat inspirasi dari film pendek “Bidaah Walid” — sebuah karya yang menggambarkan keberanian perempuan dalam menghadapi pelecehan dan penindasan.

Keberanian korban memantik perhatian publik dan aktivis HAM di NTB. Banyak pihak menilai kasus ini sebagai puncak gunung es kekerasan seksual di lingkungan kampus yang selama ini kerap ditutupi.

“Ini momentum penting untuk membongkar sistem kampus yang membiarkan predator berkeliaran. Kampus harus menjadi ruang aman, bukan tempat pelecehan berlindung di balik gelar akademik,” tegas aktivis perempuan dari Koalisi NTB Melawan Kekerasan Seksual.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak UIN Mataram. Namun desakan agar pelaku segera dinonaktifkan, diproses hukum, dan seluruh korban diberikan perlindungan maksimal terus mengalir dari berbagai kalangan.

Kasus ini membuka mata banyak orang bahwa keberanian satu korban bisa membuka jalan bagi keadilan bagi semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *