Wagub NTB: Evaluasi Capaian Penanganan Stunting, Targetkan Langkah Baru untuk 2026

Pojok NTB – Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamaryanti Putri, menegaskan komitmen pemerintah provinsi bersama kabupaten/kota dalam menekan angka stunting. Hal itu disampaikan saat membuka Rembuk Stunting bersama TPPS Kabupaten/Kota NTB di Gedung Sangkareang, Senin.

“Para wakil bupati selaku ketua TPPS di kabupaten/kota bersama BKKBN Perwakilan NTB hadir untuk mengevaluasi sejauh mana capaian dana DAK non-fisik yang disalurkan ke seluruh daerah,” ujar Wagub.

Menurut Indah, forum rembuk ini juga membahas langkah-langkah strategis yang akan ditempuh pada tahun 2026. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, dimulai dengan sesi pembukaan dan pemaparan dari empat wakil bupati, dan dilanjutkan setelah waktu istirahat.

Ia menjelaskan bahwa pada 2025, alokasi anggaran tidak terlalu besar karena adanya efisiensi. Meski begitu, program penanganan stunting tetap berjalan melalui sinergi antara provinsi dan kabupaten/kota.

“Selain pemberian makanan tambahan dan susu tambahan, kita juga mengoptimalkan Gerakan Orang Tua Asuh Stunting. Alhamdulillah, dari pemaparan Kepala BKKBN tadi, capaian program tersebut sudah mencapai 180 persen. Tetapi kita melihat, capaian itu masih belum cukup efektif menurunkan angka stunting,” jelasnya.

Karena itu, pemerintah akan mengembangkan berbagai kolaborasi baru untuk mempercepat penurunan kasus stunting, termasuk bermitra dengan program MBG dalam pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita stunting.

Ia menambahkan bahwa kader posyandu akan dilibatkan secara lebih intens dalam distribusi makanan tambahan. “Mereka nanti yang akan mendistribusikan bantuan. Kita berharap semua upaya ini benar-benar membantu menekan angka stunting,” ujarnya.