Kolaborasi BPSDMD dan Poltekpar Lombok Dorong Lahirnya ASN Profesional Pariwisata

Pojok NTB– Kerja sama perdana antara BPSDMD Provinsi NTB dan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok resmi terlaksana melalui pelatihan teknis pariwisata dasar berbasis kompetensi tahun 2025. Kepala BPSDMD Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas kolaborasi tersebut.

“Alhamdulillah, kerja sama pertama antara BPSDMD Provinsi NTB dan Poltekpar Lombok bisa kita laksanakan dan menghasilkan ASN yang luar biasa,” ujarnya saat membuka kegiatan di Wisma Tambora, Kantor BPSDMD NTB, Rabu.

Nelly menegaskan bahwa penguatan kapasitas ASN di sektor pariwisata sangat penting, mengingat pariwisata merupakan program unggulan baik di tingkat pusat maupun daerah serta memiliki multiplier effect yang sangat besar.

“Di dalam pariwisata itu ada imigrasi, angkasa pura, kelautan, perikanan, perhotelan, UKM, koperasi, kesehatan, keamanan, dan kenyamanan. Karena itu, kita sangat berharap dari sektor ini ekonomi dan kesejahteraan NTB bisa kita dorong,” jelasnya.

Ia menekankan seluruh ASN perlu memahami konsep kepariwisataan agar mampu memberikan pelayanan yang ramah, profesional, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat. Nelly juga berharap kerja sama antara BPSDMD NTB dan Poltekpar Lombok terus berlanjut.

Sementara itu, Koordinator Diklat Poltekpar Lombok, Komang Mahawira, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan Diklat Teknis Pariwisata Dasar Berbasis Kompetensi dengan total durasi 72 jam.

Materi pelatihan terbagi menjadi materi pokok dan muatan lokal, meliputi:

  • Industri pariwisata dasar
  • Destinasi pariwisata dasar
  • Pemasaran pariwisata dasar
  • SDM pariwisata dasar
  • Kelembagaan pariwisata dasar

Narasumber berasal dari Kementerian Pariwisata RI, Poltekpar Lombok, Poltekpar Makassar, BPSDMD, serta BNN. Seluruh materi mengacu pada empat pilar pengembangan pariwisata dalam UU Kepariwisataan, yaitu industri, destinasi, kelembagaan, dan pemasaran.

Diklat ini diikuti 60 peserta dari 24 OPD lintas sektor. “Outputnya, kita berharap para peserta memiliki keterampilan sesuai pilar-pilar pariwisata, sehingga mampu melayani stakeholder masyarakat di daerahnya masing-masing,” tambah Komang.

Pelatihan berlangsung dari 10–19 November 2024, dengan skema 3 hari belajar mandiri, 3 hari kelas, 2 hari studi lapangan di Senaru, dan ditutup dengan uji komprehensif pada hari terakhir.