Dapur Bermasalah Langsung Ditutup, Satgas MBG NTB Tegaskan Keamanan Pangan Anak Prioritas Utama

Pojok NTB – Satuan Tugas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Provinsi NTB memastikan keamanan pangan tetap menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan program tersebut. Ketua Satgas MBG NTB, Ahsanul Khalik, menegaskan pihaknya bersama Badan Gizi Nasional (BGN) sejak awal telah menerapkan prosedur ketat untuk mencegah dan menangani berbagai persoalan di lapangan.

“Jika di lapangan ditemukan kendala pada sistem distribusi — misalnya keterlambatan pengantaran atau kesalahan teknis — kami meminta pihak penyedia segera melakukan perbaikan operasional agar pelayanan kembali sesuai standar,” ujarnya, Jumat (3/10).

Lebih lanjut, ia menegaskan bila ada temuan serius terkait bahan pangan atau proses pengolahan, dapur penyedia makanan akan langsung dihentikan operasionalnya selama 2–3 hari. Dalam masa tersebut, seluruh penyebab masalah ditelusuri dan dibenahi, mulai dari kebersihan dapur, peralatan, tenaga kerja, hingga rantai pasok bahan baku.

“Operasional baru diizinkan kembali setelah dinyatakan aman. Alhamdulillah, sejauh ini kasus yang terjadi di NTB masih dalam batas yang dapat ditangani cepat,” katanya.

Namun, jika suatu saat muncul kasus besar yang membahayakan penerima manfaat, Satgas MBG NTB akan segera berkoordinasi dengan BGN serta aparat terkait untuk melakukan investigasi menyeluruh. “Bila ditemukan unsur kesengajaan atau kelalaian serius, kami tidak ragu merekomendasikan penutupan dapur penyedia,” tegasnya.

Ahsanul Khalik juga menyampaikan, mulai Oktober ini Satgas MBG bersama BGN dan Dinas Kesehatan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota akan memperkuat pengawasan melalui program sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi bagi seluruh dapur MBG. Langkah ini dilakukan agar setiap titik dapur benar-benar memenuhi standar keamanan pangan sebelum melayani masyarakat.

“Keselamatan dan kesehatan anak-anak serta masyarakat penerima manfaat adalah prioritas utama, sesuai arahan Bapak Presiden. Kami juga berterima kasih atas perhatian masyarakat dan media. Pengawasan publik menjadi bagian penting dari gotong royong kita untuk menjaga agar program ini aman, sehat, dan bermanfaat bagi keluarga di seluruh NTB,” pungkasnya.