Pojok NTB – Dinas Pariwisata (Dispar) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyindir penyelenggara MotoGP Mandalika, ITDC-MGPA, terkait distribusi keuntungan dari ajang balap bergengsi tersebut.
Plt. Sekretaris Dinas Pariwisata NTB, Mulki, menyatakan bahwa meski MotoGP digelar di Mandalika, Bali justru yang lebih banyak meraup keuntungan ekonomi.
“Saya selalu lantang mengatakan, kita yang melaksanakan di NTB, tapi kok Bali yang memanen hasilnya,” tegas Mulki dalam acara Bincang Kamisan di Command Center Kantor Gubernur NTB, Kamis (18/9).
Ia menilai fenomena ini menunjukkan adanya ketimpangan manfaat antara lokasi penyelenggaraan dan daerah sekitar.
Mulki pun menyoroti pentingnya kesadaran kolektif dari para pelaku usaha di NTB agar tidak hanya menjadi penonton.
“Artinya, kita yang bekerja keras, tetapi yang menikmati hasilnya bukan Pemprov NTB. Yang langsung diuntungkan adalah para pelaku usaha. Jadi jangan sampai ada yang bersikap aji mumpung,” ujarnya.
Mulki mengungkapkan bahwa pihaknya kini aktif melakukan patroli online bersama asosiasi pariwisata. Langkah ini dilakukan untuk memantau pelaku usaha yang menaikkan harga secara berlebihan saat event besar digelar.
“Kalau ada yang memberi harga terlalu tinggi, kami akan bersilaturahmi dan mengingatkan. Jangan aji mumpung, mari kita berkomitmen menjaga citra pariwisata NTB,” tambahnya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Direktur MGPA Priandhi Satria, Kepala Dinas Kesehatan NTB, dan Kepala Dinas Koperasi NTB.
Sindiran ini menjadi peringatan keras agar penyelenggaraan MotoGP Mandalika lebih berpihak pada perekonomian lokal dan tidak terus-menerus menguntungkan daerah lain.













