Pemprov NTB Desak APH Usut Tuntas Peredaran Beras Oplosan

Pojok NTB – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan keprihatinan sekaligus sikap tegas terkait dugaan peredaran beras oplosan di wilayahnya. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) NTB, Yusron Hadi, pada Jumat (18/7).

“Bila benar sudah ada beras oplosan beredar di NTB, Pemerintah Provinsi prihatin sekaligus tegas tidak mentolerir hal itu terjadi,” tegas Yusron.

Ia juga mendorong Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mengusut tuntas kasus ini agar tidak menimbulkan dampak yang merugikan masyarakat, terutama dari sisi kesehatan.

“Begitu pun kepada APH, harus mengusut tuntas persoalan ini. Jangan sampai hal ini merugikan kesehatan masyarakat. Dan apa yang menjadi perintah dari pusat harus diikuti,” tambahnya.

Berikut ini daftar beberapa merek beras yang disebut-sebut kerap menjadi objek pengoplosan:

  • Larisst – PT Unifood Candi Indonesia
  • Leezaat – PT Unifood Candi Indonesia
  • Topi Koko – PT Buyung Poetra Sembada Tbk
  • Elephas Maximus – PT Bintang Terang Lestari Abadi
  • Slyp Hummer – PT Bintang Terang Lestari Abadi
  • Dua Koki – PT Subur Jaya Indotama
  • Beras Subur Jaya – PT Subur Jaya Indotama
  • Raja Udang – CV Bumi Jaya Sejati
  • Kakak Adik – CV Bumi Jaya Sejati
  • Pandan Wangi BMW Citra – PT Jaya Utama Santikah
  • Kepala Pandan Wangi – PT Jaya Utama Santikah
  • Medium Pandan Wangi – PT Jaya Utama Santikah

Pemprov NTB mengingatkan agar seluruh pihak terkait memperhatikan kualitas pangan demi menjaga keselamatan dan hak konsumen, serta berkomitmen untuk tidak memberi ruang bagi praktik curang dalam distribusi bahan pokok.