Pojok NTB— Ketua Umum Sahabat Pariwisata Nusantara (SAFANA), Rudi, melayangkan protes keras terhadap surat permintaan sumbangan yang dilayangkan oleh Dinas Pariwisata NTB kepada pelaku usaha seperti restoran, artshop, dan hotel. Surat tersebut disebut-sebut sebagai dukungan terhadap pelaksanaan Festival Olahraga Nasional (Fornas) 2025.
Rudi menilai langkah tersebut tidak tepat, apalagi dilakukan atas nama kedinasan. “Salah besar! Untuk apa dinas merekomendasikan ke cabor? Untuk apa Dispar meminta dana kepada artshop, restoran, dan hotel? Apalagi ini untuk Fornas,” ujarnya tegas.
Ia menegaskan bahwa jika suatu daerah dinilai mampu menyelenggarakan event nasional, maka seharusnya daerah tersebut juga siap secara anggaran tanpa membebani pelaku usaha. “Kalau daerah bisa menyelenggarakan acara nasional, berarti dianggap mampu membiayai semuanya,” katanya.
Lebih lanjut, Rudi menyampaikan bahwa pelaku usaha saat ini tengah menghadapi situasi ekonomi yang sulit. “Apalagi pelaku usaha juga sekarang lagi susah karena keadaan ekonomi. Kok malah dimintakan sumbangan?” ungkapnya.
Sebagai langkah tegas, SAFANA mengimbau seluruh anggota yang menaungi pelaku usaha di sektor pariwisata agar tidak menanggapi permintaan tersebut. “Selaku Ketua Umum SAFANA, saya menghimbau kepada para restoran, artshop, dan hotel yang bernaung di bawah SAFANA untuk mengabaikan surat tersebut,” tegasnya.
Menurut Rudi, Dinas Pariwisata seharusnya fokus pada upaya memajukan sektor pariwisata, bukan justru meminta sumbangan yang bisa mencederai kepercayaan pelaku usaha. “Dispar tugasnya untuk memajukan pariwisata, bukan untuk meminta sumbangan. Ini apalagi ada kop kedinasan,” tuturnya.
Rudi juga menilai bahwa jika surat itu dikirim oleh dinas kepada pelaku usaha, maka secara tidak langsung dinas juga ikut meminta sumbangan. “Dinas bukan tugasnya mengurusi rekomendasi. Jadi sama saja ini dinas yang minta sumbangan,” pungkasnya.