Pemprov NTB Fokus Bangun Kawasan Ekonomi Kreatif di Lombok Utara, Bukan Smart City Rp90 Triliun

Pojok NTB – Di tengah isu pembangunan smart city senilai Rp90 triliun oleh investor asal Australia di Lombok, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan belum menerima informasi resmi terkait proyek tersebut.

“Secara resmi, kami di Dinas Pariwisata belum mendapatkan informasi tentang itu. Saya sendiri baru membaca kabarnya dari media,” ungkap Plh Kepala Dinas Pariwisata NTB, Chandra Aprinova, Senin (30/6).

Chandra menegaskan bahwa saat ini, Pemprov NTB justru tengah fokus pada rencana pembangunan kawasan ekonomi kreatif di Lombok Utara, sesuai arahan dari Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal.

“Kami diarahkan langsung oleh Pak Gubernur untuk membangun kawasan ekonomi kreatif dari Nipah sampai Sira di Lombok Utara,” ujarnya.

Ia memastikan bahwa konsep pengembangan kawasan ini tidak akan merugikan masyarakat pemilik lahan. “Desainnya dirancang tanpa menggusur, jadi tidak akan mengganggu lahan milik warga,” tegasnya.

Kawasan ini nantinya akan mengusung konsep one stop tourism yang menyasar segmen wisatawan berkualitas, terutama wisatawan senior yang ingin menikmati suasana tenang dan nyaman di kawasan tersebut.

“Tujuannya adalah menjaring quality tourism, wisatawan yang ingin beristirahat dan menikmati suasana yang lebih eksklusif,” kata Chandra.

Dengan fokus pembangunan kawasan ekonomi kreatif ini, Pemprov NTB menunjukkan arah pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal, sembari memastikan keterlibatan masyarakat dan kenyamanan wisatawan tetap menjadi prioritas.