POJOKNTB.com – Kasus kematian Brigadir Nurhadi yang ditemukan tak bernyawa di kamar 207 Hotel The Beach House, Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Rabu, 16 April 2025, menjadi sorotan publik. Namun, pihak hotel memilih bersikap tertutup terhadap media, menyerahkan seluruh proses kepada kepolisian.
Brigadir Nurhadi ditemukan meninggal dunia di kolam pribadi dalam kamar tersebut. Dalam kasus ini, dua anggota polisi diketahui turut menginap bersama korban, yakni Kompol I Made Yogi Porusa Utama, yang menjabat sebagai Kasubbid Paminal Polda NTB, dan IPDA Haris Chandra, juga anggota Propam Polda NTB.
Upaya media untuk menggali informasi lebih dalam terkait kronologi kejadian di lokasi tidak membuahkan hasil. Pihak The Beach House Hotel enggan menjawab pertanyaan media, termasuk soal waktu kedatangan para tamu polisi tersebut, yang menjadi bagian penting untuk menelusuri tempus delicti atau waktu kejadian.
“Kami semua sudah di-BAP baik di Polres maupun Polda. Untuk informasi detail silakan langsung ke kepolisian,” kata General Manager The Beach House, Dewa Wija, saat dikonfirmasi pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Meski sebelumnya sempat memberikan penjelasan singkat soal kedatangan tiga anggota polisi bersama dua perempuan, Dewa memilih tidak menanggapi pertanyaan lanjutan dari media yang dikirimkan melalui pesan instan.
“Tidak ada yang kami tutupi. Semua sudah kami serahkan, termasuk rekaman CCTV. Kami hanya penyedia jasa penginapan, seluruh detail kini menjadi ranah penyidikan pihak kepolisian,” ujarnya.
Sementara itu, Polda NTB juga belum banyak memberikan keterangan resmi terkait perkembangan kasus ini. Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol M. Kholid, belum merespons berbagai pertanyaan media yang mencoba mengonfirmasi temuan dan proses penyelidikan.
Sebagai informasi tambahan, pada 1 Mei 2025 lalu, jenazah Brigadir Nurhadi telah dilakukan ekshumasi atau pembongkaran makam untuk proses autopsi oleh tim forensik. Hasil autopsi diperkirakan rampung dalam dua pekan dan akan diserahkan kepada kepolisian. Jika ditemukan kejanggalan dalam penyebab kematian, maka kasus ini berpotensi naik ke tahap penyidikan.
Peristiwa ini kini menjadi perhatian publik, terutama karena melibatkan aparat kepolisian dan terjadi di kawasan wisata internasional. Transparansi dan kecepatan pengungkapan kasus oleh pihak berwenang menjadi harapan utama masyarakat.
