Pojok NTB — Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Lalu Muhamad Iqbal, meninjau langsung pelaksanaan Program Optimalisasi Lahan (Oplah) di Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Rabu (12/11/2025). Program ini menjadi langkah strategis Pemerintah Provinsi NTB dalam meningkatkan produktivitas pertanian melalui revitalisasi jaringan irigasi lama dan pemanfaatan lahan tidur.
Dalam kunjungannya, Gubernur Iqbal menjelaskan bahwa revitalisasi irigasi lama menjadi solusi efektif dibanding membangun irigasi baru yang membutuhkan waktu lama akibat persoalan pembebasan lahan dan proses administratif lainnya.
“Daripada membangun baru, lebih baik menghidupkan kembali irigasi lama yang tinggal diperbaiki. Alhamdulillah, usulan ini langsung disetujui oleh Presiden dan kini sudah diimplementasikan,” ujar Gubernur Iqbal.
Menurutnya, jaringan irigasi lama yang dibangun sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto masih memiliki potensi besar untuk diaktifkan kembali. Kini, hasilnya mulai terlihat nyata. Petani di Desa Penujak sudah dapat melakukan tiga kali panen dalam setahun (IP300) berkat lancarnya pasokan air dari saluran irigasi yang telah diperbaiki.
“Ini musim panen terakhir. Insya Allah dalam beberapa hari ke depan kita akan panen. Terima kasih kepada Bapak Presiden, karena setiap permintaan kita yang rasional dan berbasis kebutuhan rakyat selalu langsung direspons,” tutur Gubernur yang akrab disapa Miq Iqbal.
Ia juga menginstruksikan Dinas Pertanian NTB untuk segera mendata seluruh jaringan irigasi yang belum tersentuh perbaikan agar dapat diusulkan dalam tahap berikutnya. Tahun ini, NTB mendapat alokasi program Oplah seluas 10.000 hektare yang tersebar di berbagai kabupaten.
“Kalau program ini terus berlanjut, dalam empat tahun ke depan hampir semua irigasi di NTB bisa berfungsi optimal. Ini bukan hanya soal pertanian, tetapi juga tentang kemandirian pangan dan kesejahteraan petani,” tegasnya.
Program Oplah diharapkan menjadi model revitalisasi pertanian berkelanjutan di NTB, tidak hanya memperbaiki infrastruktur air, tetapi juga memulihkan semangat gotong royong petani dalam mengelola sumber daya alam daerahnya.













