Pojok NTB – Udara dingin Sembalun di Minggu pagi terasa segar ketika ratusan pelari dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri, berlari melintasi hamparan hijau kaki Gunung Rinjani. Di antara semangat peserta dan sorak-sorai warga, Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal tampak hadir memberi dukungan. Bagi Iqbal, ajang Sembalun Marathon bukan sekadar lomba lari — melainkan simbol kebangkitan pariwisata berbasis komunitas lokal di NTB.
“Ini memang kita dorong sejak lama. Banyak sekali event-event inisiatif lokal yang digelar teman-teman di Sembalun. Sekarang saatnya kita konsolidasi supaya tidak saling bertabrakan dan bisa menjadi satu rangkaian yang kuat,” ujar Gubernur Iqbal saat berbincang di sela acara.
Menurutnya, upaya untuk mengintegrasikan berbagai kegiatan di Sembalun bertujuan agar promosi wisata NTB lebih terarah dan memiliki dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat. “Alhamdulillah, kali ini saya lihat beberapa inisiatif yang sebelumnya berjalan sendiri-sendiri kini sudah berkumpul menjadi satu. Itu sebabnya kami juga mengundang pihak Warner Bros Discovery International untuk datang dan menyaksikan langsung potensi besar Sembalun,” kata Iqbal.
Langit Sembalun pagi itu menjadi saksi bagaimana kolaborasi pemerintah provinsi, kabupaten, dan komunitas lokal membuahkan hasil. Banyak peserta dari luar daerah bahkan wisatawan asing ikut berpartisipasi, menjadikan Sembalun Marathon semakin meriah dan berwarna.
“Saya lihat banyak peserta dari luar, banyak juga wisatawan mancanegara. Yang paling penting, semua teman-teman lokal ikut terlibat. Ini kerja bareng, kerja kolektif,” ucapnya dengan semangat.
Bagi Iqbal, pariwisata NTB ke depan tidak cukup hanya mengandalkan panorama alam. Ia ingin mengembangkan strategi MICE — Meeting, Incentive, Convention, and Event — sebagai cara baru menggerakkan ekonomi daerah. Melalui pendekatan ini, NTB diharapkan menjadi tuan rumah bagi berbagai event olahraga, budaya, hingga konvensi berskala nasional dan internasional.
“Dengan semakin banyaknya event, maka semakin banyak orang datang. Akomodasi penuh, UMKM hidup, ekonomi lokal bergerak. Inilah efek nyata dari pariwisata yang produktif,” tegasnya.
Gubernur Iqbal menambahkan, fokus NTB tetap pada dua sektor utama: pertanian dan pariwisata. Keduanya, kata dia, memiliki multiplier effect terbesar bagi kesejahteraan masyarakat. “Kita menekankan sektor ini karena dampaknya langsung terasa. Pertumbuhan ekonomi akan tercermin dari daya beli masyarakat yang kuat,” ujarnya menutup.
Sembalun, dengan keindahan alamnya yang memukau dan semangat warganya yang gotong royong, kini tidak hanya dikenal sebagai surga pendaki Rinjani. Lewat dukungan pemerintah dan inisiatif warga, kawasan ini mulai menjelma menjadi laboratorium kecil pariwisata masa depan NTB — tempat di mana budaya, olahraga, dan ekonomi berjalan seirama di bawah kaki gunung yang megah.

							











