Pojok NTB – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah memfinalisasi program “Desa Berdaya”, sebuah inisiatif untuk memperkuat pembangunan desa melalui pendampingan langsung di lapangan. Program ini dirancang agar pemerintah daerah dapat lebih mudah melakukan intervensi terhadap persoalan kemiskinan, terutama di desa-desa dengan tingkat kemiskinan ekstrem.
Penjabat Sekda NTB, Lalu Moh. Faozal, menjelaskan bahwa pendamping desa akan berperan penting dalam memetakan potensi, menyusun perencanaan bersama pemerintah desa, serta mengidentifikasi ruang-ruang yang bisa diintervensi.
“Pendamping desa berdaya itu melakukan pemetaan potensi, perencanaan yang matang dengan desa, dan memastikan ruang yang bisa diintervensi. Dengan adanya pendamping ini, pemerintah lebih mudah melakukan intervensi pada desa berdaya,” kata Faozal, Rabu (8/10).
Ia menambahkan, pendamping tersebut akan direkrut baik dari masyarakat desa itu sendiri maupun dari pihak luar yang memahami kondisi pedesaan.
“Pendamping itu bisa dari desa itu sendiri atau dari luar, yang penting dia paham tentang desa. Itu yang sedang kita lakukan sekarang,” ujarnya.
Program Desa Berdaya juga difokuskan pada 106 desa di NTB yang teridentifikasi memiliki kemiskinan ekstrem, berdasarkan data Regsosek dan Dinas Desa.
“Dari ribuan desa di NTB, ada 106 desa dengan kemiskinan ekstrem. Inilah ruang intervensi kita,” jelas Faozal.
Menurutnya, selama ini pemerintah hanya bisa melihat persoalan desa “dari kejauhan”. Kehadiran pendamping diharapkan menjadi “jembatan” (bridging) antara pemerintah dan masyarakat desa, untuk memahami akar permasalahan kemiskinan secara lebih mendalam.
“Pendamping ini akan menjadi mata dan telinga Pemda di desa. Mereka bisa tahu kenapa desa itu miskin dan potensi apa yang bisa digerakkan,” tegasnya.
Peluncuran resmi program Desa Berdaya direncanakan dilakukan sebelum akhir tahun, setelah proses finalisasi bersama Penjabat Gubernur dan tim selesai dilakukan.
“Kita sedang finalisasi dengan Pak Gubernur. Sebelum akhir tahun, kita akan putuskan waktu peluncurannya supaya masyarakat bisa mendapat gambaran jelas tentang program Desa Berdaya ini,” tutup Faozal.