Bansos Dipakai Main Judol? Dinsos NTB: Bantuan Bisa Disetop!

Pojok NTB — Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyoroti maraknya isu dana bantuan sosial (bansos) yang disalahgunakan untuk judi online (judol). Kepala Dinas Sosial NTB, Nunung Triningsih, menegaskan pihaknya belum menerima laporan resmi dari kabupaten dan kota terkait hal itu, karena kewenangan untuk memeriksa rekening penerima bansos berada di pemerintah pusat.

“Memang lagi marak isu bansos yang digunakan untuk judol, tapi kami belum mendapatkan laporan dari kabupaten/kota karena ini kewenangan pusat. Hanya pusat yang bisa melihat apakah rekening itu terindikasi judi online atau tidak,” ujar Nunung di Mataram, Selasa (7/10).

Meski begitu, berdasarkan informasi dari Dinas Sosial Kota Mataram, terdapat sekitar 20 penerima bansos yang terindikasi menggunakan dananya untuk judi online.

Nunung menegaskan, jika hasil verifikasi pusat membuktikan adanya penyalahgunaan, maka sesuai arahan Kementerian Sosial (Kemensos), bantuan sosial bagi penerima tersebut akan langsung dihentikan dalam bentuk apa pun.

“Niatan pemberian bansos ini untuk meningkatkan taraf hidup. Kalau malah digunakan untuk hal-hal lain seperti judi online, berarti tidak ada dampak positif terhadap kehidupan penerimanya,” tegasnya.

Dinsos NTB juga melakukan pengecekan lapangan secara rutin setiap tanggal 1–11 setiap bulannya, dan sudah meminta data by name by address dari pusat untuk memastikan kebenaran indikasi tersebut. Namun, hingga kini belum ada respons resmi dari pihak kementerian.

Nunung pun mengimbau para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk aktif mengingatkan keluarga penerima manfaat (KPM) agar menggunakan bantuan sesuai aturan.

“Gunakanlah bansos untuk kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, atau untuk berwirausaha. Jangan dipakai untuk judi online atau diperjualbelikan,” pesan Nunung.

Ia menegaskan bahwa bantuan sosial seharusnya menjadi alat pemberdayaan, bukan justru jebakan baru yang membuat masyarakat tetap dalam kemiskinan.

“Gunakan sebaik-baiknya untuk meningkatkan taraf hidup, sehingga bisa keluar dari kemiskinan,” tutupnya.