Optimalisasi Lahan, Strategi NTB Dongkrak Pertanian dan Tekan Kemiskinan

Pojok NTB – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus memacu sektor pertanian sebagai langkah nyata pengentasan kemiskinan. Salah satu strategi utama yang ditekankan adalah optimalisasi lahan pertanian.

Hal itu disampaikan Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, saat membuka kegiatan Gelar dan Temu Teknologi pada Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (PEDA KTNA) XVII di Sumbawa Barat, Selasa (23/9).

“Oplah ini sangat relevan. Dua strategi kita untuk peningkatan hasil pertanian yang juga didukung Menteri Pertanian, yakni optimalisasi lahan dengan intervensi pompanisasi dan sumur bor. Program ini sudah mulai berjalan dan akan terlihat hasilnya pada semester II tahun ini,” ujar Iqbal.

Selain optimalisasi lahan, revitalisasi irigasi juga menjadi fokus penting. Menurutnya, NTB memiliki jaringan irigasi cukup luas, namun banyak yang tidak lagi aktif.

“Insyaa Allah semester kedua ini kita mulai revitalisasi irigasi. Sampai tahun depan, revitalisasi ini akan dilakukan secara masif dengan dukungan penuh Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian,” jelasnya.

Bupati Sumbawa Barat, Amar Nurmansyah, menambahkan bahwa daerahnya saat ini telah mencatat surplus beras lebih dari 30.000 ton. Ia optimistis surplus tersebut akan terus meningkat seiring implementasi optimalisasi lahan.

“Kami yakin Sumbawa Barat akan menjadi penyumbang utama lumbung pangan NTB, dan NTB sendiri siap menjadi lumbung pangan bagi Indonesia,” tegas Amar.

Iqbal juga berharap PEDA KTNA dapat berkembang menjadi agro expo terbesar di Indonesia dan menjadi etalase inovasi pertanian NTB.

Usai acara pembukaan, gubernur bersama Bupati Sumbawa Syarafuddin Jarot, Bupati Dompu Bambang Firdaus, Bupati Sumbawa Barat Amar Nurmansyah, dan Pj. Sekda NTB Lalu Moh. Faozal meninjau agro expo di Alun-Alun Sumbawa Barat. Kunjungan itu dirangkaikan dengan gerakan tanam, penyerahan bantuan bibit, serta dialog bersama kelompok tani.