Pojok NTB– Kelangkaan gas LPG 3 kilogram kembali menghantam sejumlah wilayah di Kabupaten Lombok Barat. Warga di Gerung, Kuripan, dan sekitarnya mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas subsidi ini.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB pun bergerak cepat memantau kondisi lapangan, namun persoalan distribusi yang tidak merata dinilai sebagai biang kerok utama.
“Kemarin tim pemerintah sudah langsung turun mengecek lapangan. Memang ditemukan ada kelangkaan LPG 3 kg di beberapa tempat,” kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) NTB, Yusron Hadi, saat dihubungi via telepon, Jumat (19/9).
Yusron menegaskan bahwa secara total kebutuhan gas di NTB seharusnya tidak ada masalah. Namun, pola distribusi yang amburadul membuat pasokan gas tidak sampai ke masyarakat secara merata.
“Dari sisi total kebutuhan, sebenarnya tidak ada persoalan. Hanya distribusinya saja yang kurang merata,” ujarnya.
Untuk mengatasi situasi ini, Pemprov NTB telah mengirim surat resmi ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meminta tambahan kuota LPG 3 kg. Desakan juga dilakukan agar penambahan kuota segera dipenuhi demi menghindari gejolak di masyarakat.
“Pemprov sudah bersurat ke BPH Migas untuk meminta tambahan kuota, dan kami terus memantau situasi sambil mendesak agar kuota itu segera dipenuhi,” tambah Yusron.
Selain itu, Pemprov NTB memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memperketat pemantauan dan memperkuat koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Langkah ini diambil untuk memastikan distribusi berjalan lancar dan mencegah masalah serupa terjadi lagi.
“OPD terkait akan melakukan pemantauan secara berkala dan memperkuat koordinasi agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tegasnya.
Kelangkaan LPG 3 kg ini kembali memunculkan kritik publik terhadap tata kelola distribusi energi di daerah. Warga berharap langkah cepat pemerintah tidak hanya sebatas penambahan kuota, tetapi juga perbaikan sistem distribusi agar kebutuhan dasar masyarakat tidak terganggu.