Pojok NTB — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memaparkan capaian program 100 hari kerja dengan menyalurkan berbagai bantuan, mulai dari guru tidak tetap, siswa berprestasi kurang mampu, penerima rumah layak huni, hingga zakat untuk kelompok usaha produktif (Z-KUP).
Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamaryanti Putri yang akrab disapa Dinda, menyampaikan apresiasi atas langkah Baznas dalam memperkuat peran sosial melalui zakat.
“Alhamdulillah, hari ini Baznas memberikan bantuan kepada guru tidak tetap, non-sertifikasi, siswa berprestasi kurang mampu, penerima rumah layak huni, dan kelompok usaha produktif. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan semakin meningkat,” ujarnya saat menghadiri acara Ekspose Realisasi Program 100 Hari Baznas NTB di Mataram, Selasa (16/9/2025).
Tahun ini, Baznas menargetkan pembangunan 300 rumah layak huni yang akan dibagi rata di 10 kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut, 200 unit dialokasikan secara merata masing-masing 20 unit per daerah, sementara sisanya menyesuaikan kebutuhan daerah, seperti tambahan unit di Lombok Timur.
Ketua Baznas NTB, Dr. Lalu M. Iqbal Murad, menjelaskan bahwa setiap unit rumah diperkirakan menelan biaya Rp25 juta, dengan rincian Rp20 juta untuk bahan bangunan dan Rp5 juta untuk upah tukang.
“Kami sudah rakernis dengan 10 kabupaten/kota, data penerima sudah masuk per 10 September. Akhir bulan ini tim akan turun verifikasi, dan insyaAllah eksekusi pembangunan dimulai Oktober,” jelasnya.
Program 100 hari kerja Baznas NTB ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat, baik dalam peningkatan kualitas pendidikan, kesejahteraan, maupun penyediaan tempat tinggal layak bagi keluarga kurang mampu.













