Pojok NTB – Pemerhati Sosial, Politik, dan Hukum NTB Iwan Slenk angkat bicara perihal insiden yang terjadi pada saat aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur NTB pada Rabu, 3 September 2025 kemarin.
Iwan Slenk mengungkapkan rasa kekesalan dan keprihatinannya atas insiden tersebut. Menurutnya, kejadian yang dimaksud tidak selaras dengan alam demokrasi.
“Pertama kali saya mengucapkan rasa prihatin yang mendalam atas accident itu, tidak boleh di biarkan kejadian semacam itu, ini tidak sehat untuk demokrasi yang kita dengungkan selama ini,” kata Iwan Slenk kepada awak media di Mataram pada Kamis, 4 September 2025.
Ketua Tim Hukum Iqbal-Dinda saat Pilgub NTB 2024 yang lalu itupun meminta kejadian tersebut untuk diusut tuntas siapa dalangnya. Menurutnya, kejadian tersebut dapat menyulut konflik sosial yang bisa berdampak lebih luas.
“Harus di usut, tidak boleh di biarkan ada gerakan memcecah belah masyarakat, kita ini butuh persatuan kesatuan dalam membangun, butuh keamanan dan kedamaian (kondusifitas) dalam merubah daerah ini ke arah yang lebih maju,” terangnya.
Pengacara Senior itu menerangkan, pernyataan pendapat di ruang publik merupakan hal yang sangat lazim di alam demokrasi. Kegiatan tersebut juga dilindungi oleh undang-undang.
“Sah-sah saja ada kelompok unjuk rasa (menyampaikan kritik, saran dan aspirasi nya) dalam lokus dan tempos yang sama, walaupun berbeda issue yang diusung, tetapi hendak nya tetap mematuhi segala norma, kaidah, dan aturan-aturan yang ada,” ujarnya.
“Itulah demokrasi, ketika perbedaan pendapat mendapat tempat dan ruang serta saling menghormati dan menghargai dalam perbedaan pendapat,” sambung Iwan Slenk.
Iwan Slenk tak ingin menyudutkan satu kelompok maupun membela kelompok yang lain. Ia hanya berharap kejadian kemarin bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
“Sekarang kita tidak dalam konteks mencari siapa salah siapa benar, tapi yang jelas kejadian seperti itu tidak boleh terulang lagi, situasi semacam itu berpotensi sangat besar terjadinya konflik horisontal di tengahtengah masyarakat,” ujarnya.
“Tapi lebih ke agar kita mendapat pelajaran bahwa menyikapi persoalan tidak bisa dengan emosi semata tapi harus juga dengan formulasi yang tepat sehingga, salah mengambil sikap dan kebijakan maka sia sialah semua apa yang kita sudah bangun, apa yang kita rencanakan dan cita citakan,” sambung Iwan Slenk.
Kita NTB ini, kata Iwan Slenk belum sepenuh nya bisa merecovery diri dari berbagai macam musibah dan bencana yang menimbulkan dampak sangat besar pada tatanan sosial, ekonomi masyarakat, terutama pada sektor perekonomian kita.
Iwan Slenk mengajak semua pihak, baik pemerintah, aparat, maupun aktivis untuk senantiasi mengedepankan kepala dingin dan akal sehat dalam bertindak.
“Harapan saya mari kita semua menggunakan akal sehat, pikiran konstruktif dan jernih dalam menyikapi setiap persoalan, apa yang kita pertontonkan hari ini haruslah bermuatan edukasi kepada publik dan generasi berikutnya,” jelas dengan nada tegas.