Pojok NTB – Program Sekolah Rakyat di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus berjalan sesuai rencana. Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Nunung Triningsih, menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat tahap 1A dan 1B sudah beroperasi, sementara tahap 1C kini sedang dalam tahap persiapan.
Saat ini, ada dua sekolah rakyat yang sudah aktif. Pertama, Sekolah Rakyat Masyarakat Paramita (SRMP 18) di Bengkel, Lombok Barat, dengan jumlah siswa sebanyak 100 orang. Kedua, Sekolah Rakyat Masyarakat Al-Ma’arif (SRMA 38) di Lombok Timur yang setara tingkat SMA dengan jumlah siswa 125 orang.
Sementara itu, untuk tahap 1C akan dibuka tiga sekolah dasar di lokasi berbeda, yaitu di SKB Gunungsari (Lombok Barat), BLK Kementerian Tenaga Kerja di Lenek (Lombok Timur), dan SMPN 4 Sumbawa. Rencananya, tahap ini mulai beroperasi pada minggu pertama September 2025.
Nunung menegaskan, sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan program. Setiap sekolah rakyat juga telah didampingi oleh psikolog untuk memberikan motivasi serta mendampingi siswa dalam meraih cita-citanya.
“Tidak ada alasan anak dari keluarga miskin tidak bisa sekolah. Semua berhak mendapatkan akses pendidikan,” tegasnya.
Dengan hadirnya program Sekolah Rakyat ini, diharapkan anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap bisa memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas di NTB.