Pojok NTB – Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) mendampingi tim penilai Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025 dalam kunjungan lapangan (site visit) pada Kamis, 14 Agustus 2025. Tiga destinasi utama ditampilkan sebagai contoh pariwisata ramah muslim, yakni Desa Wisata Hijau Bilebante, Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok, dan Lombok Epicentrum Mall.
Destinasi pertama yang dikunjungi adalah Desa Wisata Hijau Bilebante, desa percontohan pariwisata ramah muslim hasil inisiasi Kementerian Pariwisata dan Bank Indonesia. Ketua Pokdarwis, Fahrul, menyambut langsung tim penilai. Rangkaian kunjungan meliputi Pasar Pancingan, kebun herbal, Kampung Hindu, area persawahan, hingga Tugu Sepeda.
Tim penilai yang dipimpin Anang Sutomo mengapresiasi fasilitas ramah muslim yang tersedia, termasuk pelibatan UMKM dalam penyediaan oleh-oleh khas desa seperti dodol, makanan ringan, dan jamu. Fahrul menegaskan bahwa desa telah menerapkan prinsip zero waste dalam pelayanan wisata.
Kunjungan berlanjut ke Poltekpar Lombok dan Hotel De Balen Soeltan, tempat tim menilai fasilitas ramah muslim di lingkungan kampus dan hotel, mulai dari kebersihan kamar, toilet, restoran, hingga tempat ibadah. Dalam kesempatan itu, tim juga berdiskusi dengan Kepala Dinas Pariwisata NTB, Ahmad Nur Aulia, di ballroom hotel.
Destinasi terakhir adalah Lombok Epicentrum Mall, di mana tim IMTI mengapresiasi tenant-tenant yang telah mengantongi sertifikasi halal serta mencantumkan label halal secara jelas. Fasilitas publik seperti Masjid At-Taqwa yang terawat dan toilet ramah disabilitas juga menjadi perhatian dalam penilaian.