Pojok NTB– Kasus menghebohkan yang melibatkan sembilan anak SD di Kota Mataram dalam sebuah kelompok atau “circle” sodomi memicu keprihatinan mendalam. Direktur RS Mandalika, dr. Oxy, menegaskan bahwa masalah ini bukan sekadar soal kesehatan reproduksi, tetapi juga menyentuh aspek kesehatan mental, emosional, dan spiritual anak.
“Sangat miris mendengar kasus tersebut. Karena itu, RS Mandalika ikut bergerak dalam pencegahan, dimulai dari upaya mencegah pernikahan anak,” ungkap dr. Oxy.
Menurutnya, pencegahan pernikahan anak dapat memberi dampak luas, termasuk mengurangi risiko penyimpangan perilaku dan gangguan kepribadian. “Implikasinya besar sekali, bisa menjadi benteng untuk mencegah perilaku menyimpang seperti ini di masa depan,” tegasnya.
Ia menyerukan perlunya kolaborasi semua pihak, mulai dari sekolah, orang tua, pemerintah, hingga lembaga kesehatan, untuk memberikan edukasi komprehensif sejak dini. “Kita harus bergerak cepat, karena ini menyangkut masa depan generasi muda,” pungkas dr. Oxy.
.