NTB Gelar Pelatihan Barista hingga Bahasa Inggris, Siapkan Generasi Muda Siap Kerja dan Usaha

Pojok NTB – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB kembali menggelar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahun Anggaran 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, daya saing, serta mendorong kemandirian ekonomi generasi muda NTB.

Sebanyak 48 peserta mengikuti pelatihan yang terbagi dalam tiga kejuruan, yaitu Barista, English for Front Liner, dan Pembuatan Roti dan Kue (Upskilling). Pelatihan ini resmi dibuka pada Rabu, 30 Juli 2025 di Aula Balai Latihan Kerja Dalam dan Luar Negeri (BLKDLN) NTB.

Durasi pelatihan disesuaikan dengan bidang masing-masing. Untuk kejuruan barista dan bahasa Inggris, peserta akan menempuh pelatihan selama 36 hari atau 180 jam pelajaran. Sementara itu, kejuruan pembuatan roti dan kue berlangsung selama 13 hari atau 100 jam pelajaran.

Pelatihan ini tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, tetapi juga penguatan mental kewirausahaan dan kesiapan kerja di pasar global. Peserta mendapat fasilitas lengkap mulai dari perlengkapan belajar, konsumsi, hingga sertifikat resmi dari BLKDLN NTB.

Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti, AP., M.Si., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menekankan bahwa pelatihan ini adalah salah satu solusi untuk menjawab tantangan pengangguran dan kemiskinan yang masih tinggi di NTB.

“Adik-adik harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Pelajari keterampilan teknisnya, kuasai juga bahasa asingnya. Jangan hanya ingin menjadi pekerja, tetapi siapkan diri menjadi wirausahawan,” pesannya.

Ia juga memberikan motivasi agar peserta tak hanya bermimpi menjadi pegawai, tetapi mulai membangun usaha sendiri dari keterampilan yang dimiliki.

“Setelah pelatihan barista, jangan hanya bercita-cita kerja di kafe, tapi ciptakan kafe sendiri. Bagi yang belajar membuat roti dan kue, bisa buka usaha rumahan atau jualan online,” tambahnya.

Kegiatan ini didukung oleh Pemerintah Provinsi NTB dan sejumlah mitra, termasuk LPKN dan PT Timur Raya Jaya Lestari yang turut membantu penempatan kerja, bahkan hingga ke luar negeri. Sejumlah perusahaan juga berpartisipasi melalui program CSR mereka.

Dengan pelatihan ini, pemerintah berharap akan lahir generasi muda NTB yang mandiri, kreatif, dan siap bersaing, baik di dunia kerja maupun sebagai pelaku usaha.

“Semoga ini menjadi titik awal lahirnya anak-anak muda NTB yang siap membangun daerahnya dengan keahlian dan semangat kemandirian,” tutup Baiq Nelly.