Pojok NTB– Penolakan terhadap penyelenggaraan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) 2025 mencuat dari para pelaku transportasi lokal di sekitar Bandara Internasional Lombok. Sebuah video berisi tuntutan para sopir tersebar luas di media sosial, memuat kekecewaan mereka terhadap panitia Fornas yang dinilai mengabaikan keberadaan transportasi lokal.
“Video itu dibuat oleh seluruh driver yang tergabung dalam komunitas transportasi lingkar bandara. Intinya, kami menuntut agar semua pelaku transportasi lokal dilibatkan dalam setiap event pemerintah, termasuk Fornas 2025,” ujar Lalu Toni, salah satu perwakilan sopir bandara, Jumat (18/7/2025).
Menurutnya, sebelumnya panitia Fornas telah menjanjikan kuota sebanyak 100 unit kendaraan untuk transportasi lokal dan para sopir pun telah melengkapi seluruh persyaratan yang diminta. Namun, menjelang penandatanganan kontrak, panitia tiba-tiba membatalkannya.
“Katanya, transportasi peserta Fornas akan menggunakan mobil listrik yang akan didatangkan dari Bali. Keputusan sepihak ini membuat kami kecewa dan marah,” lanjutnya.
Masyarakat transportasi lingkar bandara menilai keputusan tersebut sebagai bentuk ketidakadilan terhadap pelaku usaha lokal yang selama ini menggantungkan hidup dari layanan transportasi penumpang di kawasan bandara dan sekitarnya.
“Kami bukan menolak Fornas, tapi kami menolak jika Fornas tidak mengakomodir kami sebagai bagian dari daerah ini,” tegas Lalu Toni.
Aksi protes ini menjadi sorotan karena menyangkut sensitivitas pemberdayaan ekonomi lokal dalam event nasional yang digelar di NTB. Para sopir berharap pemerintah dan panitia Fornas bisa segera mengevaluasi keputusan tersebut dan membuka ruang dialog dengan pelaku usaha transportasi lokal.