Belum Ada Laporan Beras Oplosan di NTB, Distan Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Pojok NTB – Kepala Dinas Pertanian Nusa Tenggara Barat (NTB), Taufik Hidayat, memastikan hingga saat ini belum ditemukan adanya kasus beras oplosan di wilayah NTB.

“Sejauh ini belum ada laporan terkait beras oplosan tersebut di NTB,” ujar Taufik saat dikonfirmasi pada Rabu (16/7).

Menurutnya, praktik oplosan biasanya terjadi pada beras kualitas premium. Dalam praktik ini, beras bermutu rendah dicampur dengan beras premium untuk menipu konsumen.

“Biasanya yang dioplos itu beras premium. Yang dicampur adalah mutunya, beras yang mutunya rendah dioplos dengan beras premium,” jelasnya.

Taufik menambahkan, beras oplosan sulit dikenali secara kasat mata karena kadar campurannya mungkin sangat kecil.

“Kalau dilihat dengan visual saja, sulit dibedakan karena kadar oplosan atau presentasinya mungkin kecil,” katanya.

Sebagai ciri pembeda, Taufik menyebut bahwa beras premium umumnya menghasilkan nasi yang pulen, beraroma khas, dan tidak cepat basi.

“Beras premium itu nasinya pulen, aromanya khas, dan lebih lama basi. Itu kriterianya ya,” pungkasnya.

Dinas Pertanian NTB mengimbau masyarakat untuk lebih jeli dalam memilih beras dan membeli dari sumber yang terpercaya untuk menghindari kerugian.