Pojok NTB — Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Ahmad Nur Aulia, angkat bicara menanggapi kritik dari Ketua Umum Sahabat Pariwisata Nusantara (SAFANA) terkait surat permintaan dukungan kepada pelaku usaha untuk Festival Olahraga Nasional (Fornas) 2025. Ia mengakui bahwa ada kekeliruan dalam redaksi surat tersebut, namun menegaskan bahwa niat di baliknya adalah murni untuk menggalang partisipasi bersama dalam menyukseskan event nasional tersebut.
“Saya sudah meminta penjelasan dari yang menandatangani surat itu, yaitu Pelaksana Harian (Plh). Niatnya baik, tapi mungkin redaksinya yang kurang pas,” ujar Ahmad Nur Aulia, Rabu (9/7).
Menurutnya, Fornas 2025 merupakan agenda nasional yang digelar di NTB dan membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk sektor pariwisata. “Karena ini event kita bersama, tentu dukungan dari semua pihak dibutuhkan,” katanya.
Ahmad menambahkan bahwa bentuk dukungan tidak selalu harus dalam bentuk materi. “Doa pun itu kan termasuk bentuk dukungan, bukan hanya soal materi. Yang penting adalah semangat kolaborasi,” jelasnya.
Terkait surat yang sudah terlanjur beredar dan menuai kritik, Ahmad menekankan bahwa maksud dari surat tersebut sebenarnya positif. “Surat itu niatnya baik, hanya redaksinya saja yang memang harus disempurnakan,” ujarnya.
Ia juga memahami bahwa Plh yang menandatangani surat tersebut masih perlu banyak penyesuaian dalam menangani komunikasi resmi. “Mungkin ya, Plh ini juga butuh banyak penyesuaian,” tutupnya.
Pernyataan ini diharapkan dapat meredakan polemik sekaligus membuka ruang komunikasi yang lebih baik antara Dispar NTB dan pelaku usaha pariwisata ke depannya.