Pojok NTB – Dana beasiswa untuk mahasiswa penerima program Beasiswa NTB yang tengah menempuh pendidikan di Ceko belum juga cair sejak Januari 2025. Akibatnya, para mahasiswa tidak mendapatkan hak mereka berupa biaya hidup dan biaya kepulangan selama lebih dari lima bulan.
Direktur Lembaga Pengembangan Pendidikan NTB (LPPNTB) sekaligus Rumah Bahasa, Lalu Lauhu Hamdi, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengajukan perpanjangan beasiswa sejak Mei 2024.
“Pengajuan kami lakukan bulan Mei 2024. Kami menghubungi BRIDA sejak saat itu, dan mereka merespons dengan baik, bahkan memperjuangkan agar beasiswa diperpanjang hingga Juni 2025,” ujar Hamdi, Rabu (11/06/2025).
Namun, pada 14 Maret 2025, pihaknya mendapat penjelasan bahwa proses administrasi terhambat di tingkat pimpinan.
“Saat itu kami diberi tahu bahwa DPA dan SK masih stuck atau terhambat di pimpinan. Hingga kini, DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) belum juga ditandatangani,” tambahnya.
Karena keterlambatan ini, para mahasiswa tidak mendapatkan hak beasiswa mereka sejak Januari hingga Juni 2025. Situasi ini dinilai sangat memprihatinkan.
“Yang membuat kami sedih adalah mengetahui bahwa mereka sekarang lebih berjuang untuk bertahan hidup daripada untuk kuliah. Mereka itu duta daerah, sudah sepantasnya mendapatkan perhatian,” ungkap Lauhu.
Ia menegaskan bahwa program Beasiswa NTB adalah program pemerintah, meskipun diinisiasi oleh gubernur sebelumnya. Karena itu, seharusnya pemerintah bertanggung jawab menyelesaikan persoalan ini.
“Kenapa utang proyek bisa diselesaikan, tapi beasiswa yang menyangkut masa depan anak-anak daerah tidak bisa? Ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah,” pungkasnya.