
Pojok NTB – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) menanggapi isu yang menyebut salah satu calon komisaris independen Bank NTB Syariah dipilih karena kedekatannya dengan Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, dan pernah menjadi bagian dari tim sukses saat Pilkada 2024.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) NTB, Yusron Hadi, menegaskan bahwa proses seleksi dilakukan secara profesional, objektif, dan transparan oleh Panitia Seleksi (Pansel) yang independen.
“Bahwa proses seleksi komisaris independen Bank NTB Syariah dilaksanakan oleh tim Pansel yang dipercaya bekerja objektif, transparan, dan mengedepankan profesionalitas dalam setiap pengambilan keputusannya,” jelas Yusron.
Ia menegaskan tidak ada pihak, termasuk pemerintah daerah, yang bisa mengintervensi jalannya proses seleksi tersebut.
“Tidak ada entitas manapun yang bisa memengaruhi kerja tim, termasuk pemerintah. Seluruh proses seleksi merujuk pada ketentuan dan aturan yang berlaku dan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang memiliki kompetensi di bidangnya,” tambahnya.
Yusron juga menyebut bahwa proses seleksi ini terbuka untuk siapa pun warga negara yang memenuhi syarat, memiliki kapasitas, serta pengalaman di sektor perbankan atau manajerial.
“Jika prosesnya terbuka, semua memenuhi syarat dan seleksi berlangsung objektif tanpa intervensi, maka hasilnya tentu harus kita hargai,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa meski hasil seleksi sudah keluar, proses belum sepenuhnya selesai. Gubernur NTB sebagai pemegang saham pengendali (PSP) masih akan mempelajari hasil kerja Pansel secara seksama sebelum mengusulkan nama-nama calon ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“OJK nantinya akan menguji nama-nama yang diusulkan. Hasil dari uji ini yang kemudian dibawa ke Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk diputuskan dan ditetapkan,” terangnya.
Yusron menegaskan bahwa proses seleksi ini sangat ketat dan berlapis, sehingga ia optimistis hasil akhirnya akan membawa yang terbaik bagi Bank NTB Syariah.