
Pojok NTB – Gelaran bergengsi Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) 2025 akan kembali menghiasi langit Sky Lancing, Lombok Tengah, pada 22–25 Mei 2025. Tak sekadar ajang olahraga, kompetisi paralayang internasional ini juga menjadi panggung terakhir Indonesia sebagai tuan rumah sebelum absen dalam bidding penyelenggaraan tahun depan.
Meskipun jumlah peserta tahun ini sedikit menurun akibat bentrokan jadwal dengan Liga Asia di Kazakhstan, semangat kompetisi tetap berkobar. Hingga pertengahan Mei, sebanyak 47 atlet dari delapan negara telah memastikan keikutsertaan. Mereka berasal dari Indonesia, Arab Saudi, China, Malaysia, Korea Selatan, Prancis, Serbia, dan China Taipei.
Ketua Panitia PGAWC 2025, Roy, menegaskan bahwa kualitas tetap menjadi prioritas utama.
“Kami tidak mengejar kuantitas. Yang tampil adalah para atlet terbaik dari negaranya masing-masing. Ini jadi panggung adu presisi yang sesungguhnya,” tegas Roy.
Nuansa Budaya dan Inovasi Hadir di Setiap Sudut Acara
PGAWC 2025 bukan hanya kompetisi olahraga ekstrem, tetapi juga pesta budaya dan kreativitas lokal. Didukung penuh oleh Gubernur NTB, perhelatan ini menghadirkan dua side event yang menyasar generasi muda dan pelaku industri kreatif, yaitu lomba fotografi dan lomba pembuatan konten digital.
Lebih dari itu, penyelenggara juga menyuguhkan pagelaran budaya dalam balutan musik tradisional Gendang Beleq, tarian daerah, dan drama teatrikal, yang semuanya akan dipusatkan di area takeoff Sky Lancing.
Yang menarik, upacara pembukaan akan dilakukan pada sore hari, bukan pagi seperti biasanya.
“Kami ingin para tamu, atlet, dan penonton bisa menikmati sunset spektakuler di Lancing sambil menyaksikan pagelaran budaya. Ini akan jadi momen yang sangat indah dan berkesan,” ujar Roy.
Momentum Terakhir, Harapan Terbesar
Tahun ini menjadi edisi pamungkas PGAWC di Lombok dan Indonesia. Roy menyampaikan bahwa untuk tahun 2026, pihaknya tidak akan mengikuti bidding sebagai tuan rumah. Maka, PGAWC 2025 menjadi momen pamungkas yang dirancang seistimewa mungkin.
“Semoga Allah meridhai acara ini dengan cuaca cerah, delapan ronde berjalan lancar, penonton membludak, dan sponsor berdatangan. Dukungan luar biasa dari Pemprov dan Pemkab sangat kami apresiasi,” tambahnya.
Panitia menargetkan 500 hingga 700 penonton per hari selama penyelenggaraan. Tak hanya memberi dampak positif bagi promosi wisata olahraga NTB, PGAWC 2025 juga diharapkan menggerakkan ekonomi masyarakat melalui pelibatan UMKM, transportasi lokal, dan atraksi wisata.